Pro-Dolly : Kalo kita Dukung Ngapain Malu ?

Rabu, 18 Juni 2014



Aksi Anti Penutupan Dolly - "Kalo kita Dukung ngapain Malu ?". 


Pendukung Anti Penutupan Dolly pada Nutupin seluruh wajah nya pakai kacamata dan Masker.
Itu Malu atau Takut kena Debu?


Pro-Dolly - Kalo gak takut Malu ya Dibuka dong, supaya orang pada tau wajah2 para pendukung anti kebijakan wali kota.


Pelanggaran HAM-kah menutup lokalisasi terbesar mereka?
Sangat melanggar HAM apabila lingkaran Dolly tetap dibiarkan terus berjalan sampai generasi kedepan.

Seperti seorang ibu yang bilang kepada Anaknya, nanti kalau kamu sudah besar, kamu melacur saja.
-itu mungkin kata-kata yang akan keluar apabila Dolly dibiarkan langgeng sampai anak cucu kita.

Saya yakin, pemerintah setempat sudah memberikan kompensasi kepada para pekerja. Sebagai langkah awal nya, memberikan mereka kompensasi uang (tapi lagi-lagi surat undangan pembagian uang nya dibakar oleh PSK).


Fenomena pekerjaan Dolly ini adalah salah satu cara mencari pekerjaan yang "sangat instan", kenapa instan? karena tidak perlu pendidikan yang mahal atau keahlian yang disertifikasi, modal nya hanya "kelamin" (sorry kasar).

Seperti dilansir di Kompas.com.
Uang pesangon sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta tidak sebanding dengan pendapatan mereka setiap bulan.
"Coba bandingkan dengan penghasilan yang mereka peroleh, rata-rata sampai 8 juta per bulan", imbuh Johan.

Uang haram -  Dapatnya banyak, tapi juga habis nya cepet, dan gak berasa.

Sebenarnya simpel kenapa gue gak suka sama Dolly.
Dolly itu Lokalisasi terbesar se-Asia bro!!! apa ini Prestasi ? dimana Indonesia adalah negara Muslim terbanyak?
Kalo di istilah skripsi nya malah ada Hubungan Positif yang semesti nya hubungan negatif.
Ngenes...emang iyee...

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Ini referensi dampak akibat makan Uang Haram:
1. Tiga Dampak Negatif Gunakan Harta Haram
2. Hakekat Jasad Manusia dan Uang Haram



Ingat masbro, mbaksis, hidup itu gak cuma buat di dunia aja...
 
Sundul Gan