Ada Apa Dengan Si Otong ?

AADO Headcover - Segera Dirilis Tahun 1945 ( lho ?)

Cerita yang berawal dari seorang anak SMU yang selalu ingin mencoba hal – hal baru di sebuah komunitas di sekolahnya, namun selalu terhalangi oleh sikap dia yang tidak suka berkumpul tanpa juntrungannya. Tokoh utamanya adalah Otong, orang yang didalam cerita “berojol” pada saat emak nya berak di WC.

Pada awalnya dia tidak ingin terlalu banyak bergaul pada dunia sekitarnya, namun dia terinspirasi untuk berbuat sesuatu ketika dia menginjak kotoran kucing pada waktu pulang.

Memang cerita ini hanyalah cerita fiktif belaka namun penuh dengan makna yang didalamnya penuh keluh kesah tentang keluarga yang broken home dan intrik masa muda yang tidak pernah diketahui oleh Orang Tua sekalipun. Mungkin film ini bisa di jadikan resensi orang tua untuk mengamati tingkah laku anaknya.

Film Ada Apa Dengan Si Otong ini dihiasi dengan humor segar ala anak SMU namun masih dalam batas kewajaran. Dalam pencarian jati dirinya Otong memulai nya dengan masuk ke semua Ekskur di sekolahnya lalu memulai proses nya mencari siapakah diri dia sebenarnya. Tingkat klimaks film ini terjadi pada saat dia mulai menghadapi Ujian Akhir, dimana lebih dari 95 % orang-orang di sekolahnya menolak Ujian Akhir mata pelajarannya di tambahkan, bahkan guru-guru pun merasa terbabani dengan kebijakan Pemerintah ini, alhasil seluruh sekolah mogok belajar, terjadi tindakan yang berpaling seratus delapan puluh derajat dari tindakan yang semestinya, bayangkan guru-guru di sekolah itu tidak ada yang masuk, kepala sekolah pun tak peduli, setiap Ekskur mulai terjadi konfrontasi yang hampir menimbulkan beberapa kubu. Disinilah peran Otong yang masuk dalam 5 % golongan setuju dengan kebijakan pemerintah, tantangannya adalah menyadarkan mereka, 5 % dari siswa yang setuju menyatakan bahwa mereka tidak berani berkoar untuk membenahi kesenjangan sekolahnya. Otong hanya berpikir, tidak ada yang merasa tanggung jawab atas semua ini, bila tidak ada orang lain yang merubahnya, akulah yang akan merubahnya.

Isu pun terdengar, bila dalam waktu 1 minggu sikap sekolah tetap seperti ini, maka sekolah itu akan dibubarkan, namun tanggapan dari pihak sekolah hanya berteriak HORE !. Otong pun langsung turun ke lapangan mulai berkoar-koar menyadarkan bahwa yang dilakukan mereka adalah salah, namun selalu ditentang bahkan Otong sempat diteror macam-macam, Otong pun mulai menyelidiki siapa biang keladi dari semua ini, dan ternyata KEPALA SEKOLAH ?

Benarkah ?

Apa tindakan Otong selanjutnya ?

SAKSIKAN FILM NYA DI BENGKEL-BENGKEL KESAYANGAN ANDA, SEGERA !!!